Cara budidaya bawang merah
Cara budidaya bawang
merah
Bawang merah atau dalam istilah
orang jawa lebih familiar di sebut dengan brambang, adalah tanaman yang di
peruntukan untuk bumbu. Bawang merah merupakan tanaman semusim yang banyak di
tanam di daerah yang mempunyai ketinggian 10-250 meter diatas permukaan laut (mdpl).
Dengan kecocokan dataran rendah, suhu agak panas, beriklim kering dan cuaca
cerah. Akan tetapi, budidaya bawangmerah juga dapat dilakukan di dataran tinggi, namun akan mempengaruhi hasilnya.
Budidaya bawang merah yang
dilakukan pada dataran rendah, akan menghasilkan umbi brambang yang memiliki
ukuran lebih besar (tergantung varietas) dan juga akan memperpendek waktu tanam
atau masa panen yakni 60-70 hari. Bawang merah yang memiliki varietas bagus
akan menghasilkan umbi brambang yang bagus pula, dikarenakan gen induk akan
menurun pada anakannya. Sehingga pemilihan bibit bawang merah yang baik dan
unggul, akan berpengaruh besar terhadap hasil panen.
Estimasi hasil panen yang di
dapatkan apabila menanam bibit bawang merah yaitu ; satu umbi brambang /bibit
bawang merah secara umum akan memunculkan tunas baru berjumlah 5-20 anakan.
Apabila beruntung, hasil anakan akan lebih dari 20 tunas anakan. Hasil umbi
brambang sangat di pengaruhi dari jumlah dan kapasitas umbi brambang tersebut
menerima sinar matahari. Lamanya penyinaran secara kritis berdurasi antara
11-16 jam/hari (tergantung varietas), maka dari itu budidaya bawang merah lebih
baik dilakukan saat awal musim kemarau (maret-oktober).
Sebenarnya tidak lah terlalu sulit
mencoba budidaya bawang merah apabila sudah mengetahui cara bercocok tanamnya, tanaman
bawang merah sangat menyukai jenis tanah yang subur, gembur dan banyak
mengandung bahan organik. Hal ini berpengaruh dalam proses perkembangan umbi
brambang akan menjadi lebih besar. Jenis tanah yang paling baik untuk budidaya
bawang merah adalah tanah lempung berpasir atau pun tanah lempung berdebu.
Dikarenkan kedua jenis tanah ini memiliki draenase dan aerase yang baik, dengan
perbandingan yang seimbang antara fraksi liat, pasir dan debu. Keasaman tanah
(PH)yang tepat untuk digunakan budidaya bawang merah adalah antara asam sampai
normal. Yakni antara 6,0-6,8.
Selain faktor iklim dan juga tanah,
tentu pemilihan bibit menjadi langkah krusial yang harus di perhatikan. Faktor
pemilihan bibit bawang merah memegang peranan penting dalam menanam bawang
merah. Penggunaan bibit bawang merah unggul bermutu tinggi merupakan langkah
awal meningkatkan produksi. Pilihlah bibit bawang merah yang bebas hama
penyakit, berasal dari varietas unggul, berasal dari tanaman sehat.
Bibit bawang merah yang berasal
dari tanaman yang sehat dapat dilihat dari tampilan fisiknya. Diantara ciri nya
dalah umbi berwarna cerah, tidak terlihat serangan penyakit, padat, dan yang
paling penting untuk diperhatiakan umbi brambang yang akan dijadikan bibit
harus sudah melalui masa penyimpanan selama 2-6 bulan lamanya.
Cara penanaman bawang merah untuk
bibit sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penanaman bawang merah untuk
keperluan konsumsi, akan tetapi kerapatan saat penanaman inilah yang harus
diperhatikan. Jarak tanam umbi yang digunakan untuk bibit adalah 10x10 ini
ukuran sedang agar umbi yang dihasilkan tidak terlalu kecil, pembesaran dan
penjalarannya dapat dipantau seawaktu-waktu. Umbi brambang yang dipanen untuk
bibit, harus dalam usia tua agar tidak busuk, yaitu usia 70-90 hari, dalam usia
ini secara tekstur fisik dari umbi
brambang padat. Kemudian dijemur tidak sampai terlalu kering dan tidak boleh
kehujanan selama 5-8 hari, kemudiaan dapat disimpan selama 2-6 bulan.
Demikian sedikit tips yang bisa
kami bagikan, kami berharap pembaca dapat mengambil manfaat dari apa yang kami
tulis. Selamat beraktifitas kembali, salam sukses sejahtera untuk anda. bagi
anda yang sedang membutuhkan bibit bawang merah, dapat menghubungi kami di
layananan konsumen : 087838393451
Komentar
Posting Komentar