Bibit Bawang Merah | Bawang Putih | Cara Budidaya

Menghitung  kebutuhan bibit dalam budidaya bawang merah             Bawang merah merupakan salah satu komoditi pasar yang memiliki peminat cukup besar. Kebutuhan akan permintaan bawang merah sangat tinggi, namun produksi dari hasil budidaya bawang merah belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Perlu adanya upaya menggalakkan tanam bawang merah di lingkungan masyarakat dengan memanfaatkan lahan kosong maupun ditanam menggunakan polybag maupun pot. Dengan menggalakkan penanaman bawang merah, diharapkan setidaknya mampu memberikan kontribusi solusi untuk mengatasi kelangkaan ketersediaan bawang merah di pasaran.             Sebelum memulai budidaya bawang merah, pengolahan tanah juga penentuan bibit bawang merah unggul harus dilakukan. Pengolahan tanah bertujuan untuk menciptakan lapisan tanah yang gembur , memperbaiki drainase dan aerasi tanah, meratakan permukaan tanah dan mengendalikan gulma.  Tanah di bajak atau di cangkul dengan kedalaman 20cm, kemudian di buat bedengan  sele

Teknis budidaya di luar musim untuk  meningkatkan produksi bawang merah Bawang merah termasuk dalam kategori tanaman berumbi atau spermathopyta.  Dengan ciri memiliki biji tunggal dan akar serabut. Budidaya bawang merah dapat dilakukan di daerah dataran rendah maupun daerah dataran tinggi. Bawang merah yang ditanam di dataran rendah, umumnya memiliki siklus panen lebih singkat dari pada di dataran tinggi. Bibit bawang merah yang di tanam di dataran rendah dapat di panen pada usia sekitar 60-80 hari setelah tanam. Sedangkan bibit bawang merah yang ada di dataran tinggi memiliki masa panen sekitar 90-110 hari setelah tanam. Penyebaran budidaya bawang merah sudah hampir meluas, mulai dari pulau jawa, sebagian sumatra dan kalimantan. Akan tetapi penyebaran terbesar dengan jumlah produksi pasca panen terdapat di pulau jawa (jawa tengah, jawa timur, jawa barat). Akan tetapi hasil panen bawang merah ini bersifat fluktuatif. Sedangkan permintaan akan ketersediaan bawang merah cenderung